TENTANG
CINTA......
Januari... bulan yang ditunggu-tunggu oleh para anggota Rohis, Organisasi
intra disuatu sekolah di magelang. Saat itu adalah bulan penerimaan anggota
baru Rohis bertepatan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW. Aku sebagai wakil ketua
rohis harus berperan aktif dalam penerimaan atau seleksi anggota baru Rohis.
Ketika itu juga aku sedang mempersiapkan UN kelas XII pada bulan Mei. aku
mempunyai prinsip fokus akademik, sehingga dapat mempertahankan prestasi
akademik sebelumnya, orang tuaku juga melarang untuk berpacaran atau hal apapun
yang membuat malas belajarku.
Semua calon anggota Rohis berkumpul di halaman depan sekolah. “.......(Muqodimah)
...adik-adik sekalian calon anggota Rohis untuk hari ini adalah seleksi
penerimaan anggota baru Rohis dengan tes dan wawancara yang nanti akan dipandu
oleh kakak-kakak Rohis”............................ada yang mau ditanyakan” .
aku diamanati sebagai koord seleksi penerimaan anggota baru rohis untuk
mengawasi dan mendampingi seleksi tes dan wawacara ini. “Maaf mas mau tanya”
terdengar suara lembut tepat dibarisan pertama depanku dengan telunjuk jari
yang lentik diacungkanya. “oh ya silahkan ....sebutkan nama dan alamatnya ya
dik. Gak tahu kenapa bagai petir
menyambar pohon terkecil dibumi, bagai
bunga yang mekar seketika, hatiku berdetak menatap wajahnya, subhanalloh , apa
ini pandangan pertamaku tentang cinta?
atau siapakah orang ini sehingga membuat diriku seperti angin yang tek
lepaskan goyangan daun pepohonan. “Iya mas, nama saya Fatimatun sulistiyani saya dari Kebumen, sekarang saya tinggal dipondok pesantren Al-Ikhlas, pertanyaanya seperti apa seleksi
penerimaan anggota rohis ini dengan tes itu? Terimakasih.
Dalam keramaian ku kembali
mengasingkan diri, ku tutup mata hati dan fikiran. Ku bungkam hasratku,
Hasrat yang tiba atas karunia Nya. Aku
yang dari dalam lubuk hati terdalam mengungkapkan rasa syukur kepada Engkau ya
Alloh SWT atas rasa cinta ini. “Ya Alloh Engkau yang telah memperkenalkan
kami dan engkau pula yang telah menyatukan kami. Meski engkau yang akan
memisahkan kami , kami hambamu yang lemah ini mengharapkan cinta ini adalah
cinta yang pertama dan yang terakhir”.
Malam itu yang sejuk dan
sepi hanya senandung jangkrik yang aku dengar, aku berdo’a tentang cinta. Cinta
yang sedang dirasakan saya tak beda dengan cinta para remaja lainya,, nggak
tahu saat itu juga aku merasa berbunga-bunga. Apakah cinta itu seperti ini
yaa? Dalam hati aku berkata sambil senyum-senyum dalam mulutku.
Ah gak peduli aku langsung ambil
air wudlu untuk persiapan sholat subuh jamaah. Waktu menunjukkan pukul 04.00
WIB Seperti biasa santri-santri lain masih tertidur lelap meski sudah ada
beberapa santri yang lain yang sudah bangun, dia masih duduk merasakan
nikmatnya tidur sambil menunduk khusuk hihi. “Sahurrrrr”....aku kagetkan
zaki salah satu santri yang tidak pernah lengah akan tirakatnya yang setiap
malam sahur untuk puasa pada pagi harinya. “Aseemmmm......lagi enak-enaknya
mimpi sama Atun malah,,,” meski seperti orang yang baru mabuk kutarik
sarung yang melingkari badanya dan dia terjatuh “heh...kurang asem sampean,
Atun itu bidadariku main sepak aja loo..” sekalian kukelitkin dia biar
kapok,. Dia tertawa tebahak bahak menikmati senapan klitikanku . Allohu aKbar-Allohu
Akbar ......”Ssssttt... itu loo udah adzan ,, sana adzan biar bebeb atun
tersepona kwkwkwk”. Zaki menyela membuat klitikanku berhenti seketika “Astaghfirulloh
zak zak ....emang kamu yang suka modus,”. Aku hidupkan lampu dan mixrofon
untuk adzan.
Dengan lantunan panggilan
Alloh SWT, aku kumandangkan adzan dengan suara lantang sehingga membuat semua
santri yang masih tertidur bangun seketika. Kemudian aku lantunkan sholawat
khas waktu fajar untuk menunggu pak yai hadir dalam mimbar Imamnya. “tok,
tok , tok” terdengar suara ketukan dibalik tembok santri putri dan
tiba-tiba ada selembar kertas yang terjatuh dibelakang tempat dudukku, entah
dari mana lembaran kertas itu, sambil ku lantunkan sholawat aku simpan kertas
itu dalam saku. Usai beberapa menit pak yai datang di mushola santri putra untuk
mengimami santri-santrinya sholat berjamaah. Aku langsung iqomat dan masuk shof
barisan pertama tepat dibelakang pak yai.
Assalamu’alaikum Warohmatulloh 2x.... semua santri dengan khusuk
telah melaksanakan sholat subuh jamaah dilanjutkan dengan pelaksanaan wiridan
sebagai tradisi sehabis sholat. Tak tahu kenapa dalam wirid hatiku terdenyut
penasaran isi selembar kertas itu rasanya ingin segera membukanya, “Barang
kali ini surat dari atun buat aku ...” dalam batinku berharap.
“Kang santri yang dirahmati Alloh SWT, Beruntunglah anda memiiki suara
yang sangat merdu . Lantunan sholawat yang membuat hatiku berdesir ,
terimakasih sudah bersholawat dengan sangat bagus” Hamasah.
Aku tertegun kaget bercampur takut, tenyata surat itu bukan dari Atun
yang kuharapkan. ....
BERSAMBUNG..................

Tidak ada komentar:
Posting Komentar