Blogger news


a
hmadasmui5@gmail.com

Minggu, 01 Januari 2017

Target Novel



TENTANG CINTA......
Januari... bulan yang ditunggu-tunggu oleh para anggota Rohis, Organisasi intra disuatu sekolah di magelang. Saat itu adalah bulan penerimaan anggota baru Rohis bertepatan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW. Aku sebagai wakil ketua rohis harus berperan aktif dalam penerimaan atau seleksi anggota baru Rohis. Ketika itu juga aku sedang mempersiapkan UN kelas XII pada bulan Mei. aku mempunyai prinsip fokus akademik, sehingga dapat mempertahankan prestasi akademik sebelumnya, orang tuaku juga melarang untuk berpacaran atau hal apapun yang membuat malas belajarku.
Semua calon anggota Rohis berkumpul di halaman depan sekolah. “.......(Muqodimah) ...adik-adik sekalian calon anggota Rohis untuk hari ini adalah seleksi penerimaan anggota baru Rohis dengan tes dan wawancara yang nanti akan dipandu oleh kakak-kakak Rohis”............................ada yang mau ditanyakan” . aku diamanati sebagai koord seleksi penerimaan anggota baru rohis untuk mengawasi dan mendampingi seleksi tes dan wawacara ini. “Maaf mas mau tanya” terdengar suara lembut tepat dibarisan pertama depanku dengan telunjuk jari yang lentik diacungkanya. “oh ya silahkan ....sebutkan nama dan alamatnya ya dik.  Gak tahu kenapa bagai petir menyambar pohon terkecil dibumi,  bagai bunga yang mekar seketika, hatiku berdetak menatap wajahnya, subhanalloh , apa ini pandangan pertamaku tentang cinta?  atau siapakah orang ini sehingga membuat diriku seperti angin yang tek lepaskan goyangan daun pepohonan. “Iya mas, nama saya Fatimatun sulistiyani saya dari Kebumen, sekarang saya tinggal dipondok pesantren  Al-Ikhlas, pertanyaanya seperti apa seleksi penerimaan anggota rohis ini dengan tes itu? Terimakasih.
                Dalam keramaian ku kembali mengasingkan diri, ku tutup mata hati dan fikiran. Ku bungkam hasratku, Hasrat  yang tiba atas karunia Nya. Aku yang dari dalam lubuk hati terdalam mengungkapkan rasa syukur kepada Engkau ya Alloh SWT atas rasa cinta ini. “Ya Alloh Engkau yang telah memperkenalkan kami dan engkau pula yang telah menyatukan kami. Meski engkau yang akan memisahkan kami , kami hambamu yang lemah ini mengharapkan cinta ini adalah cinta yang pertama dan yang terakhir”.
                Malam itu yang sejuk dan sepi hanya senandung jangkrik yang aku dengar, aku berdo’a tentang cinta. Cinta yang sedang dirasakan saya tak beda dengan cinta para remaja lainya,, nggak tahu saat itu juga aku merasa berbunga-bunga. Apakah cinta itu seperti ini yaa? Dalam hati aku berkata sambil senyum-senyum dalam mulutku.
                Ah gak peduli aku langsung ambil air wudlu untuk persiapan sholat subuh jamaah. Waktu menunjukkan pukul 04.00 WIB Seperti biasa santri-santri lain masih tertidur lelap meski sudah ada beberapa santri yang lain yang sudah bangun, dia masih duduk merasakan nikmatnya tidur sambil menunduk khusuk hihi. “Sahurrrrr”....aku kagetkan zaki salah satu santri yang tidak pernah lengah akan tirakatnya yang setiap malam sahur untuk puasa pada pagi harinya. “Aseemmmm......lagi enak-enaknya mimpi sama Atun malah,,,” meski seperti orang yang baru mabuk kutarik sarung yang melingkari badanya dan dia terjatuh “heh...kurang asem sampean, Atun itu bidadariku main sepak aja loo..” sekalian kukelitkin dia biar kapok,. Dia tertawa tebahak bahak menikmati senapan klitikanku . Allohu aKbar-Allohu Akbar ......”Ssssttt... itu loo udah adzan ,, sana adzan biar bebeb atun tersepona kwkwkwk”. Zaki menyela membuat klitikanku berhenti seketika “Astaghfirulloh zak zak ....emang kamu yang suka modus,”. Aku hidupkan lampu dan mixrofon untuk adzan.
                Dengan lantunan panggilan Alloh SWT, aku kumandangkan adzan dengan suara lantang sehingga membuat semua santri yang masih tertidur bangun seketika. Kemudian aku lantunkan sholawat khas waktu fajar untuk menunggu pak yai hadir dalam mimbar Imamnya. “tok, tok , tok” terdengar suara ketukan dibalik tembok santri putri dan tiba-tiba ada selembar kertas yang terjatuh dibelakang tempat dudukku, entah dari mana lembaran kertas itu, sambil ku lantunkan sholawat aku simpan kertas itu dalam saku. Usai beberapa menit pak yai datang di mushola santri putra untuk mengimami santri-santrinya sholat berjamaah. Aku langsung iqomat dan masuk shof barisan pertama tepat dibelakang pak yai.
Assalamu’alaikum Warohmatulloh 2x.... semua santri dengan khusuk telah melaksanakan sholat subuh jamaah dilanjutkan dengan pelaksanaan wiridan sebagai tradisi sehabis sholat. Tak tahu kenapa dalam wirid hatiku terdenyut penasaran isi selembar kertas itu rasanya ingin segera membukanya, “Barang kali ini surat dari atun buat aku ...”  dalam batinku berharap.
“Kang santri yang dirahmati Alloh SWT, Beruntunglah anda memiiki suara yang sangat merdu . Lantunan sholawat yang membuat hatiku berdesir , terimakasih sudah bersholawat dengan sangat bagus” Hamasah.

Aku tertegun kaget bercampur takut, tenyata surat itu bukan dari Atun yang kuharapkan. ....
BERSAMBUNG..................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar